Selasa, 04 April 2017

Sedikit info tentang Natural Gas Engine Oil


Natural gas engine adalah sesuatu yang sangat unik. Mereka dioprasikan pada berbagai lokasi yang tidak biasa. Dari lokasi yang extrim tingkat cuaca dingin luar biasa Arctic Canada sampai di lokasi yang sangat panas di gurun pasir Amerika Sarikat bagian selatan.

Natural gas engine dirancang dengan berbagai type seperti Caterpillar vertical in-line and V type four-stroke, the two-cycle Cooper Bessemer V type integral with a horizontally opposed reciprocating compressor and the dual crankshaft, vertically opposed, two-stroke engine built by Fairbanks Morse.

Type gas ingine tersebut memiliki syarat bahan bakar gas yang bervariasi, tapi tetap saja tidak bisa membatasi jenis gas apa yang akan digunakan. Misalnya Sour Gas dengan kandungan sulfur, Sweet Gas dengan tanpa sulfur dan sedikit karbon dioksida, Wet Gas dengan kandungan relative tinggi komponen gas nya seperti Butane, dan terakhir adalah Landfill atau digester gas ( gas dari sampah atau kotoran hewan ) yang utamanya dibuat dari methane dan karbon dioksida serta sering kali ada kandungan gas halogen seperti fluorine & chlorine.

Perlu diperhatikan, pada pengoperasian beberapa engine gas adalah emisi gas buang berupa asap yang perlu diperhatikan serius. Untuk mengendalikan atau menghilangkan emisi ini, di beberapa rancangan gas engine diberi catalytic converter yang diberikan batasan type additive dan tingkat formulasi pada pelumas engine yang akan digunakan.

Pelumas ini sangat bervariasi tergantung rancangan engine, kondisi saat operasional, jenis penahan oksidasi mineral oil, tingkat ash ( abu ), alkaline & tingkat detergent sebagai pembersih yang bisa larut dalam oli.

Keunikan Natural Gas Engine

Perbedaan utama antara natural gas dengan pembakaran internal engine oil lainnya terletak pada tingkat penurunan kualitas oli yang disebabkan proses pembakaran bahan bakar gas. Proses ini menghasilkan oskidasi nitrogen. Kondisi ini umumnya disebut Nitrasi. Untuk itu perlu diperhatikan untuk pergantian oli nya, saat nitrasi ini bersifat asam yang berdampak menurunnya kualitas oli.

Kandungan abu sulfat ( sulfated ash ) merupakan salah satu kandungan khas yang dihasilkan saat operasional natural gas oil. Hasil ini bersifat merusak kualitas pelumas, sehingga harus dilakukan pengujian agar tetap terkontrol selama pemakaian oli.

Condition-Monitoring Techniques 

Ada beberapa yang umum teknik untuk memonitor kondisi pelumas pada natural gas engine. Analysis terhadap compression pressure/crank angle atau grafik pressure terhadap time / durasi (Grafik P-T). Ini merupakan salah satu teknik yang paling umum. Natural gas engine memiliki beberapa siklus pembakaran yang bervaiasi yang bisa dicatat dengan grafik P-T. Analisa ini bisa menjelaskan kondisi konsumsi bahan bakar, internal pressure yang tidak biasa, suhu tinggi dan ketidakseimbangan yang disebabkan guncangan dari dampak piston, serta tingkat efektif pelumas dan system kontrol emisi gas buang.

Analysis Grafik pressure-volume (Grafik P-V) bisa digunakan untuk keseimbangan piston, mendeteksi masalah valve train dan tingkat gesekan (frictional losses) dengan membandingkan engine horsepower dengan compressor horsepower.
Sebagai tambahan, menganalisa pola getaran piston bisa membantu untuk memahami kepastian kondisi mekanikalnya.

Condition-monitoring technique sangat membantu untuk perawatan engine dan kontrol terhadap pelumas. Namun tidak semua teknisi gas engine memahami hal ini. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan lube oil analisis dengan laboratorium yang hasilnya bisa membantu jadwal prediksi pergantian part engine. Tes pada natural gas engine oil meliputi :
  • Viscosity
  • Base number
  • Acid number
  • Glycol contamination
  • Water contamination
  • Insolubles
  • Spectrochemical analysis
  • Nitration/oxidation

Pada artikel berikutnya akan kami ulas satu per satu komponen tersebut.

Sabtu, 01 April 2017

Klasifikasi API pada pelumas mesin ( engine oil )


Penggunaan pelumas mesin pada kendaraan atau alat berat biasanya sudah diberikan standard oleh pabrikan pembuat mesin tersebut. Artikel ini mungkin sedikit memberikan informasi kepada Anda seputar klasifikasi API ( American Petroluem Institute ) pada engine oil. Serta sebagai tambahan pada artikel API sebelumnya.

Pada setiap kemasan atau spek pelumas yang akan digunakan memberikan informasi type pelumas tersebut. Salah satunya informasi tentang standard API pada pelumas tersebut. Pada standard internasional API engine oil yang umum di kategorikan menjadi 2 jenis yang diberikan kode sebagai berikut :

  • Kode "S" yang berarti Service, digunakan pada engine oil yang berbahan bakar gasoline atau jenis bensin yang dikenal di Indonesia pada Pertamina dengan nama Premium, Pertalite, Pertamax, dll. 

  • Kode "C" yang berarti Commercial, digunakan pada engine oil yang berbahan bakar diesel atau yang lebih dikenal oleh orang Indonesia dengan nama Solar, biosolar, Dexlite atau Pertamina DEX.