Kamis, 29 Agustus 2019

Silicone Grease untuk pemakaian di industri



Penggunaan silicone grease dalam industri sudah menjadi bagian dalam manufaktur, perakitan / assembly dan perawatan / maintenance. Silicone grease memiliki karakter unik dari senyawa synthetic yaitu komponen polymer silicon dengan karbon dan oksigen. Bentuknya seperti gel atau agar-agar berwarna bening agak putih memiliki daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air, korosi, suhu extrim.

Karakter silicone grease mampu beradaptasi dengan hampir semua material, seperti karet, plastik, kayu, besi, tembaga, fiber, dll. Sifat karakter inilah yang membuat silicone grease dapat peranan yang berbeda dengan grease pada umumnya. Grease yang berbahan dasar minyak bumi dapat merusak part yang terbuat dari plastic & karet.     

Silicone Grease merupakan pelumas yang memiliki ketahanan pada suhu extrim. Jangkauan suhu operasional sampai 200 C. Silicone grease termasuk longlife lubricant atau pelumas dengan jangka pemakaian yang Panjang. Hal ini disebabkan bahan dasar minyak sintetis yang memiliki rantai molekul kompleks dan panjang, sehingga tidak mudah terurai namun tetap aman untuk lingkungan dan kesehatan.

Silicone grease juga memiliki ketahanan terhadap gas dan bahan kimia seperti : Nitric Acid 40%, Sulphuric Acid Concentrate, Glycol Solution 90%, Glycerol, Butane, Compressed Chlorine Gas, Liquid Amonia, Sulphur Dioxide

Silicone Grease memiliki sifat insulator dan tidak tembus terhadap listrik. Ketahanannya mampu mencapai 30KV/mm. Maka dari itu silicone grease banyak digunakan pada peralatan elektronik dan elektrikal tegangan menengah ke bawah.

Pemakaian pada industri power dan listrik biasa digunakan pada circuit breaker, panel, busbar, switch-breaker dan peralatan listrik lainnya. Selain melindungi dari air, uap & gas juga mampu menahan loncatan listrik / corona discharge dan mampu menahan induksi gelombang elektromagnetik yang membahayakan.

Silicone grease banyak digunakan dalam industri yang membutuhkan spesifikasi khusus yang tidak bisa dilayani dengan pelumas minyak bumi. Beberapa contoh produk yang memakai silicone grease antara lain :
  • Mesin cetak
  • Peralatan elektronik
  • Peralatan selam
  • Peralatan listrik tegangan menengah & sedang
  • Alat sensor
  • Peralatan di industri kimia
  • Peralatan kesehatan & foodgrade


Selasa, 27 Agustus 2019

Perbedaan Anti-Seize dan Grease


Grease dan anti-seize sangat popular dipakai di industri manufaktur dan perakitan. Keduanya membantu dalam fungsionalitas produk akhir dan daya tahan, penting untuk memahami perbedaan keduanya.

Meskipun grease dan anti-seize mengandung sifat pelumas, isolasi, dan sifat hidrofobik dll., Untuk menentukan jenis pelumas grease atau anti-seize perlu diperhatikan penggunaan jangka panjang atau tingkat efesiensinya.

Sangat penting untuk membersihkan bagian-bagian yang dipermasalahkan saat memperbaharui pelumas dan terutama jika mengganti jenis pelumas karena tidak semua jenis kompatibel secara kimia.

Grease

Grease cenderung untuk bagian bergerak baik itu linier (slide), rotasi (bantalan), berosilasi dll. Ada banyak jenis gemuk seperti suhu tinggi, food grade, tekanan tinggi, dll.

Namun, grease tidak cocok untuk beban aplikasi suhu yang sangat tinggi. Ini karena base oil mineral terbakar sekitar suhu 200 ° C, dan filmnya tidak cukup kuat untuk menahan tekanan dari kontak yang kurang baik.

Walaupun teknologi sekarang ada jenis base oil silicone, PFPE dan PTFE ( teflon ) yang memiliki daya tahan temperatur yang lebih tinggi. Base oil silicone bisa bertahan pada suhu maksimal 230 ° C. PFPE & PFTE ( teflon ) bisa bertahan pada suhu maksimal 260 ° C.

Anti-Seize

Anti-seize bekerja paling baik pada bagian-bagian yang tidak bergerak, seperti sambungan baut, flange hub-assy, ​​dan bagian-bagian lain untuk kemudian dibongkar. Ada banyak jenis anti-seize termasuk jenis yang dirancang untuk bekerja paling baik dengan baja tahan karat untuk mencegah galling, mitigasi korosi logam yang berbeda, food grade, suhu tinggi dan sebagainya.

Anti seize didesain untuk mengubah torsi menjadi kekuatan pengencangan yang lebih efisien, anti-seize diformulasikan dengan kandungan padatan tinggi dan base oil pembawa. Kandungan kepadatan ini biasanya jenis logam seperti copper, nikel & graphite.

Karena kandungan padatannya yang tinggi, anti-seize dapat menangani aplikasi beban tinggi sambil tetap memberikan pelumasan dan pengurangan gesekan. Namun, anti-seize tidak cocok untuk aplikasi yang bergerak cepat, karena kandungan padatannya yang tinggi dapat menyebabkan komponen macet.

Namun tidak seperti grease, pelumas padat dalam anti-seize dapat menahan suhu tinggi dan melindungi bagian-bagian dari kekusutan dan kejang bahkan di bawah lingkungan yang sangat tertekan. Ini membuatnya ideal untuk banyak aplikasi mur, baut, dan pers.

Anti-seize copper mampu beroperasi pada suhu 1100 ° C. Anti-seize nikel mampu beroperasi pada suhu 1400° C.