Kamis, 28 Januari 2016

Gear Oil type GL-4 atau GL-5 ?

Ada pertanyaan dari seorang teknisi  : "Apakah kita bisa menggunakan gear oil type GL-5 ke dalam aplikasi yang dianjurkan untuk memakai oli transmisi manual ?"

Mari kita bahas tentang pertanyaan tersebut terkait transmisi manual & rating GL

American Petroleum Institute (API) memberikan standard rating kode GL untuk klasifikasi pada sistem gear oil. Secara nyata transmisi manual sebenarnya memiliki gigi gear, serta memiliki komponen lain seperti synchronizer atau penyelaras. Gigi gear dan synchronizer memiliki kondisi kebutuhan yang tampaknya saling berlawanan. Secara umum, semakin tinggi rating GL, semakin tinggi pula untuk perlindungan  terhadap extreme pressure / EP. Ini sangat bagus untuk ketahanan pada gigi gear, tetapi malah kurang bagus untuk synchronizer.

Aditif extreme Pressure / EP sering dibuat dari senyawa sulfur atau fosfor. Zat inilah yang akan menempel membentuk lapisan film pada permukaan logam melalui daya tarik polar / kutub molekul. Begitulah cara kerja additive EP melapisi permukaan logam. Lapisan inilah yang kemudian bersentuhan langsung dengan panas dan tekanan untuk melindungi komponen gigi gear.

Hal yang perlu diperhatikan saat mekanisme di mana aditif EP ini bekerja, ketika bersentuhan langsung dengan synchronizer yang berupa logam kuning lembut, hasilnya bisa mengkikis logam kuning tersebut. Cara kerja aditif EP ini dengan cara yang sama (logam-pembasahan dengan dayak tarik polar), dan ketika bersentuhan dengan panas dan tekanan, maka aditif kimia akan mengkikis logam kuning lembut pada synchronizer.

Produk gear oil type GL-4 biasanya menggunakan aditif sulfur atau fosfor  dengan takaran sekitar setengah dari type GL-5. Ini berarti GL4 kurang memberikan perlindungan bagi gigi gear tetapi tidak terlalu merusak synchronizer. Dan ketika type GL-5 digunakan dalam transmisi manual yang berisi synchronizer, mungkin kita harus memperhatikan synchronizer-nya memiliki dua sampai empat kali lebih banyak logam kuning jika dibandingkan dengan penggunaa type GL-4.

 Jadi type GL-5 dapat dimanfaatkan dalam aplikasi transmisi manual yang menganjurkan type GL-5. Kita akan mendapat perlindungan yang sangat baik untuk gigi gear, jika memang dari pabrikannya telah merekomendasikan type GL-5. Sedangkan masalah logam kuningan sudah diperhitunngkan oleh pembuat transmisi manual.


Umumnya, kita harus memperhatikan rekomendasi yang dibuat oleh produsen. Isu-isu seperti yang diuraikan di atas telah diperhitungkan selama tahap desain komponen. Produsen biasanya memiliki semua informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan , yang kemudian dimasukkan ke dalam rekomendasi mereka.

Selasa, 26 Januari 2016

Pada sistem radiator pakai antifreeze atau coolant ?



Penggunaan istilah nama yang lebih tepat

Untuk tujuan kita, untuk memberikan nama : antifreeze /antibeku dan Coolant /pendingin mungkin sering tertukar atau bahkan tidak mengerti beda diantara keduanya.

Awalnya, kinerja sebuah system mesin yang panas membutuhkan pendingin agar tidak overheating / panas berlebih yang berdampak buruk bagi mesin. Maka dirancang radiator yang berisi air untuk membantu menurunkan panas pada system mesin. Namun kendala di saat musim dingin, air dalam radiator menjadi beku, maka diciptakan teknologi antifreeze / anti beku sebagai jalan keluar permasalahan tersebut.

Antifreeze merupakan istilah yang lebih disukai karena itu adalah tujuan utamanya. Yang kebetulan penciptanya adalah negara Eropa atau Amerika yang memiliki suhu dingin. Antifreeze memiliki fungsi menjaga air di blok mesin dari pembekuan yang menjadi es.  Itulah alasan untuk bahan apa pun agar tidak beku. Seiring dengan perkembangan teknologi mesin dan aksesoris, salah satunya tuntutan perpindahan panas menjadi lebih penting. Dengan alasan ini : Coolant / pendingin merupakan istilah yang lebih sering digunakan. Ditambah lagi ekspansi pemasaran di sektor industry pada negara yang bersuhu panas / tropis, sehingga menambah varian dalam teknologi pendingin mesin.

Di pasaran banyak sekali macam antifreeze maupun coolant dengan berbagai warna dan masing-masing menandakan tujuannya. Hal ini dapat membingungkan untuk memilih sesuai kebutuhan khusus coolant /pendingin yang dapat diidentifikasi dengan warna. Namun sayangnya tidak ada standard warna dalam industry pembuatan antifreeze maupun coolant.

Selama beberapa tahun terakhir, produsen kendaraan telah memperkenalkan berbagai coolant baru yang punya usia pakai yang lebih panjang.  Setiap produsen tampaknya memiliki warna sendiri-sendiri, bisa kita lihat di pasaran ada yang warna hijau, biru, kuning, bening bahkan yang merah muda. Setiap formula coolant yang dikeluarkan diklaim memiliki perlindungan korosi,usia pakai yang panjang dan kompatibilitas kimia. Semakin dekat kita melihat keragaman ini, semakin membingungkan konsumen mana yang tepat untuk mesinnya. Entah mesin berbahan bakar diesel, bensin ataupun gas.

Group Coolant.

Di sini kita akan mengkelompokkan klasifikasi coolant dalam dalam 3 group. Dalam hal ini kami mungkin tidak menentukan klasifikasi setiap coolant dan warna yang sesuai. Karena memang, Sebuah coolant berwarna biru mungkin memiliki rumus yang sama sebagai coolant warna merah. Atau coolant berwarna kuning mungkin memiliki komposisi yang sangat berbeda. Seperti Total Glacelf Supra yang berwarna kuning yang pada konsentrat 50% memiliki titik beku -50 deg C dan titik didih 179 deg C yang sekaligus memiliki daya transfer panas sangat bagus. 
Group 1

Original Glycol-based "green" antifreeze. Type warna hijau inilah yang sangat familiar bagi kita semua. Type ini memiliki kandungan bahan silikat dan fosfat yang bertindak sebagai inhibitor atau penahan korosi yang bekerja cepat pada permukaan besi maupun aluminum.

Cairan hijau ini telah terbukti akrab digunakan dan bisa bertahan semua suhu ekstrem yang dingin maupun panas.
Hampir setiap kendaraan bisa menggunakan cairan ini. Terus timbul pertanyaan “Mengapa tidak membuat coolant yang universal?” Hal ini bisa saja terjadi, tetapitype ini memiliki inhibitor korosi dengan usia yang sangat singkat dan antibeku harus diubah setiap tahun atau setiap 30.000 mil / 48.000 Km. 

Maka kalau perawatannya tidak diperhatikan, justru berdampak kerusakan pada system radiatornya. Dampak yang paling dirasakan adalah terbentuknya endapan silikat dan pospat sehingga mengganggu sikulasi dalam radiator.

Group 2

Coolant yang berbahan dasar Organic Acid Technology (OAT). Type ini mengandung 2-EthylHexanoic-Acid atau 2-EHA dan lainnya, tapi tidak ada bahan silikat atau fosfat. Formula ini memberikan usia pakai yang lebih lama, sehingga bisa menggantikan bahan silikat dan fosfat yang berumur pendek.

Type ini diproduksi dalam berbagai warna yang berbeda.misalnya General Motor OAT berbasis DexCool adalah orange. Volkswagen-Audi memiliki formula yang sama, tetapi warnanya pink. Honda memiliki satu coolant yang dicelup berwarna hijau gelap, yang terlihat hampir hitam ketika itu kotor.

Di Total Oil juga memiliki varian ini yaitu Total WT Supra, untuk yang konsentrat berwarna bening / transparan dan yang diluted / langsung bisa dipakai berwarna biru yang tidak mengandung Phosphate, Nitrite, Amine, Boron, Nitrat, Silikat. Dan yang lebih bagusnya tidak mengandung MEG ( MonoEthylene Glycol ) karena bersifat racun dan bahaya untuk lingkungan.

Inhibitor penahan korosi dalam group ini bertahan lebih tahan lama. Bahkan bisa tiga hingga lima tahun, atau interval kurang lebih 150.000 mil tergantung pada system radiator dan bahan bakar yang digunakan.

Group 3

Group coolant OAT hybrid yang disebut G-05. Type ini tidak memiliki 2-EHA tetapi menggunakan asam organik lain dan menambahkan silikat sedikit. Silikat dibutuhkan dengan kadar sedikit karena memberikan perlindungan cepat-acting untuk permukaan aluminium. Silikat juga akan memperbaiki jika ada sedikit cacat atau luka kecil di permukaan. Produsen Chrysler, Ford, dan banyak produsen Eropa menggunakan type OAT hybrid.

Apakah perlu mengganti type coolant yang sekarang digunakan.
Ada banyak type coolant dengan bahan dasar dan warna yang berbeda di luar sana. Apakah Anda harus mengganti atau cukup satu type coolant yang sekarang dipakai?

Untuk iklim tropis seperti di Indonesia mungkin antifreeze tidak terlalu berdampak, tapi coolant group 1 yang berwarna hijau secara harga lebih efesien dan bisa melindungi serta perbaikan kecil pada permukaan aluminum, namun kekurangannya usia pakai yang lebih pendek, bisa setahun sekali harus dikuras ganti baru. Untuk sekedar tambahan walaupun harga relative lebih murah, tetap perhatikan materialnya harus yang ramah lingkungan dan tidak beracun.

Bisa juga menggunakan group 2 yang memiliki usia pakai lebih panjang, tapi dengan harga yang relative lebih mahal. Sedangkan untuk sektor industri dan alat berat perlu diperhitungkan juga masalah temperatur operasional mesin dan bahan bakar yang digunakan.

Biasanya gas engine atau mesin proses makanan dingin memiliki perlakuan khusus terkait sistem pendinginnya. Mungkin bisa menggunakan Total WT Supra atau Total Glacelf Supra jika dibutuhkan untuk mendinginkan mesin dengan temperature kerja di atas 150 deg C.

Kamis, 21 Januari 2016

Kriteria memilih oli hidrolik yang baik


Kali ini kita akan membahas tentang oli hidrolik. Fungsi utama oli hidrolik yang digunakan adalah sebagai berikut  :
  • Transmit power / menyalurkan daya  - ini adalah fungsi utama oli hidrolik. Hal ini sangat penting bahwa oli hidrolik mentransfer daya secara efisien dan ekonomis. Banyak fungsi lainnya terkait dengan fungsi ini.
  • Pelumasan pada semua bagian yang bergerak - ini penting untuk mengurangi gesekan dan keausan. Pelumasan yang tepat dapat memperpanjang usia pakai peralatan, yang berdampak pada efesiensi biaya operasi dan pemeliharaan.
  • Berperan sebagai media transfer panas - ini sering fungsi diabaikan tapi penting. Jika panas yang dihasilkan dari aksi pemompaan tidak dapat langsung hilang, penumpukan panas yang berlebihan akan mengurangi system efisiensi, meningkatkan keausan, dan bahkan mungkin membuat kinerja sistem menurun drastis.
  • Berperan sebagai media penyegelan / seal - Ini adalah satu lagi fungsi sering diabaikan tapi penting. Oli hidrolik yang tepat membantu fungsi seal  dengan baik untuk mengurangi kebocoran. Dalam bertindak sebagai sealant, oli hidrolik membantu mengoptimalkan kekuatan penuh dan efisiensi dari sistem hidrolik, serta menjaga kotoran (dan zat asing lainnya) keluar atau masuk ke sistem.
  •  Menjaga sistem dalam keadaan baik - Oli hidrolik harus menjaga sistem dari karat, korosi dan  abrasi pada bagian yang bergerak di peralatan
Berikut ini kriteria yang perlu diperhatikan pada oli hidrolik

  • Viskositas yang tepat

Pemilihan viskositas yang tepat dapat mengacu pada kondisi yang seimbang. Hal ini disesuaikan dengan tingkat pelumasan dan system sealing, sehingga memberikan penyegelan yang baik pada aplikasi.
Tingkat viskositas yang tinggi dapat memberikan penyegelan yang baik dan pelumasan yang tepat, namun jangan sampai dapat menyebabkan penurunan tekanan yang signifikan, penurunan efisiensi sistem, atau konsumsi daya yang tinggi.
Viskositas adalah ukuran resistensi cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas, semakin besar pula perlawanan mengalirnya. Semakin rendah viskositas, semakin rendah resistensi / hambatan untuk mengalir.
Viskositas sebuah cairan atau pelumas dipengaruhi oleh suhu. Semakin naik suhu cairan itu, maka viskositas menurun. Sebaliknya, penurunan suhu cairan, viskositasnya meningkat.
Dengan dasar  itu sangat penting untuk memperhitungkan perubahan viskositas cairan hidrolik yang akan terjadi karena perubahan suhu oli hidrolik.
Produsen terkadang akan memberikan data viskositas oli pada beberapa suhu operasional. Maka teknisi aplikasi harus memperhatikan bagaimana kinerja optimal oli hidrolik tersebut pada suhu operasional aplikasi.
 Jika pada suhu operasional ternyata viskositasnya terlalu dapat menyebabkankebocoran pada sistem, peningkatan keausan, mengurangi pompa efisiensi, kurangnya kontrol positif, dan hilangnya tekanan. Namun jika pada suhu operasional, oli hidrolik memiliki viskositas terlalu tinggi akan menyebabkan system jadi berat, kinerja lamban, efisiensi pompa rendah, konsumsi energy yang boros dan peningkatan suhu operasi.

  • Tingkat pelumasan yang baik


Tingkat pelumasan adalah ukuran kemampuan cairan untuk membawa beban yang tinggi dengan tetap menjaga tingkat gesekan yang rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi pelumasan cairan, termasuk viskositasnya.
Secara umum, lebih tinggi viskositas sebuah pelumas, kemampuan beban dayanya juga lebih besar. Namun, banyak faktor lain mempengaruhi pelumas dalam kemampuannya membawa beban. Untuk alasan praktis ini, kita hanya akan mengacu pada faktor-faktor ini sebagai alat bantu pelumasan. Semakin baik tingkat pelumasan, kinerja sistem operasi dapat meningkat.
Sistem aplikasi hidrolik yang beroperasi pada tekanan tinggi, misalnya lebih besar dari beberapa ratus PSI (pound per square inch) membutuhkan penggabungan additive oli yang efektif pada anti aus dan anti pressure untuk menjaga ketahanan gesekan dan kinerja yang optimal.

  • Viskositas indeks yang tinggi

Viskositas ideks merupakan ukuran tingkat perubahan viskositas sebuah pelumas sebagai dampak dari perubahan suhu terjadi. Semakin tinggi viskositas indeks, maka semakin baik dalam konsistensi viskositasnya sehingga tidak mengalami perubahan viskositas yang drastis saat perubahan suhu yang ekstrim. Viscosity Index menjadi faktor penting dalam kinerja cairan hidrolik ketika ada fluktuasi suhu dalam pelumas.

  • Kompatibel dengan sistem

Kompatibilitas dari pelumas hidrolik dengan komponen sistem sangat penting. Pelumas hidrolik dapat bereaksi terhadap material konstruksi aplikasi dan harus kompatibel dengan system seal. Karena beberapa material seal tidak kompatibel dengan type pelumas.

  • Stabil / non-degrading

Pelumas hidrolik harus tahan dan stabil terhadap panas dan gesekan, sehingga tidak mudah menurun kualitasnya dari oksidasi dan bakteri. Hal ini juga harus non-reaktif dengan semua komponen sistem.
  • Tidak beracun / aman untuk lingkungan dan kesehatan

 Hal ini sangat penting untuk oli hidrolik yang digunakan dalam aplikasi food grade. Pada Material Safety Data Sheets dapat menggambarkan bahan komponennya berbahaya atau tidak.
  • Tingkat kompresi yang rendah

Secara umum, tingkat kompresi pelumas yang digunakan untuk tujuan hidrolik tidak signifikan pada tekanan sampai 3000 PSI. Tingkat kompresi yang tinggi bisa berdampak efisiensi yang rendah dan karakteristik meningkatkan viskositas.
  • Foam / Busa Rendah

Sifat berbusa rendah sangat penting untuk operasi yang efisien. Masalah busa sangat berdampak serius pada pengkikisan daya pompa dan pemborosan energi.
  • Kebersihan / ada bahan asing

Kebersihan sangat penting dalam banyak tekanan tinggi pada sistem hidrolik modern saat ini. Produsen peralatan jarang menentukan properti ini. Semakin rapat dan semakin besar presisi peralatan, kebersihan sebuah pelumas hidrolik menjadi  lebih penting. Bahkan terkadang dirancang sebuah sistem filtrasi oli yang bekerja optimal untuk operasi presisi tinggi.
  •  Rendah pada berat jenis / gravity

 Semakin tinggi berat jenis pelumas, semakin tinggi pula energy untuk menggerakkannya, maka tingkat efesiensi operasional secara keseluruhan menjadi buruk.
  • Kemampuan transfer panas yang tinggi

Ha ini penting untuk membantu dalam penghilangkan panas yang dihasilkan dalam pemompaan normal dan penggunaan oli hidrolik dalam aplikasi.
  • Tekanan uap yang rendah / Low vapor pressure

Hal ini penting untuk mencegah tingkat pemanasan dan aus yang tinggi dari pompa hidrolik. Tekanan uap yang tinggi dari beberapa oli hidrolik yang berbasis air mengakibatkan masalah kenaikkan suhu yang  sangat signifikan.
  •  Tidak mudah terbakar (flash point tinggi)

Hal ini sering menjadi properti penting dari sebuah oli hidrolik. Beberapa aplikasi memerlukan oli hidrolik tahan panas yang dirancang khusus. Mudah terbakar biasanya diukur dengan flash point dan fire point.
  •  Rendah titik tuang / pour point

Hal ini mungkin tidak terlalu penting untuk iklim di Indonesia, namun sangat berdampak pada Negara dengan suhu dingin.
  • Tingkat demulsibility yang baik

Demulsibility merupakan ukuran kemampuan minyak untuk melawan emulsi dengan air. Dampak dari emulsi dengan air adalah minyak berubah warna menjadi putih seperti susu, maka kualitasnya rusak. Di kebanyakan sistem, diharapkan bahwa oli hidrolik tahan terhadap emulsifikasi dan memungkinkan untuk pemisahan dan penghapusan air.
  • Non-korosif dan penghambat karat / inhibitor

 Beberapa jenis minyak mengandung bahan reaktif yang menghitamkan dan mendegradasi komponen sistem hidrolik tertentu. Ini umumnya tidak diinginkan. Semua minyak hidrolik harus mengandung inhibitor karat yang efektif.



Rabu, 06 Januari 2016

Memilih grease berdasarkan kecepatan putar bearing


Kita semua tahu bahwa sekitar 90% dari semua pelumasan yang menggunakan grease adalah komponen rolling bearing, sliding bearing, roda gigi atau gear serta kopling. Memang lebih banyak digunakan pada rolling bearing

Tentu saja dengan komponen yang berbeda memerlukan grease yang bersifat berbeda pula. Pada tulisan ini kita akan membahas pelumasan dengan grease pada roliing bearing atau bearing yang berputar.

Salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah faktor ukuran dan kecepatan bearing. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan ketebalan film pelumas.

Model perhitungan sederhana, dapat membantu menentukan satuan yang sering digunakan yaitu DN atau NDm. Untuk menentukan besaran ini diperlukan data-data antara lain : kecepatan putar aplikasi ( rpm ), lebar bearing dan panjang diameter aplikasi yang diputar.

Kita bisa menggunakan rumus :
DN = (rpm) * (bearing bore) 
NDm = rpm * (( bearing bore + outside diameter) / 2)


Biasanya, metode NDm lebih akurat karena bergantung pada diameter luarnya bukan hanya bore bearing. Setelah itu biasanya dikaitkan dengan viskositas minimum pada base oil-nya. Faktor koreksi tertentu harus diterapkan tergantung pada kondisi operasinya misalnya temperature, tekanan, dll.




Sayangnya tidak ada cara standar mengkorelasikan faktor kecepatan dengan struktur dari berbagai jenis pelumas grease. Namun demikian, untuk saat ini patokan ini dapat berfungsi sebagai panduan.
Model perhitungan umum yang digunakan hanya mengambil perhitungan viskositas base oil dan jenis pengental. Pada kenyataannya, ini akan menghasilkan ketebalan sebuah film pelumas dari perhitungan tersebut. Bearing ukuran kecil sering berputar pada kecepatan tinggi. Ini biasanya ditemukan dalam motor listrik dan perangkat elektronik.
Bearing yang berputar cepat umumnya memerlukan grease kaku dengan jumlah yang tinggi, pengental yang baik seperti Polyurea dan base oil dengan viskositas agak rendah. Hal ini untuk memastikan pelumasan yang optimal saat kecepatan putar tinggi dan ketebalan film pelumas mencukupi.



Di sisi lain, bearing dengan ukuran besar besar yang beroperasi pada kecepatan rendah dan biasanya bermuatan berat ( heavy loaded ). Dapat menggunakan grease yang lebih lembut dengan viskositas minyak dasar yang tinggi. Hal ini memungkinkan bahwa grease membutuhkan stabilitas mekanik tinggi dan juga aditif tekanan ekstrim yang baik untuk mengatasi beban tinggi.
Dari uraian di atas menunjukkan kecepatan bearing merupakan salah satu factor yang cukup penting untuk diperhatikan.

Source : http://www.machinerylubrication.com/Read/798/grease-selection