Rabu, 03 Februari 2016

Komponen Utama Grease


The American Society for Testing dan Material (ASTM) mendefinisikan pelumas grease sebagai :  "Sebuah produk dari bentuk solid hingga semi fluid yang dilarutkan di dalamnya terdapat bahan pengental dalam pelumas cair. Bahan lain yang sifatnya khusus dapat dimasukkan" (ASTM D 288, Standar Definisi Istilah berkaitan dengan Petroleum).

Komposisi Grease
Ada tiga komponen yang membentuk grease. Komponen-komponen ini adalah base oil, pengental / thickener dan aditif. Base Oil dan paket aditif merupakan komponen utama dalam formulasi grease yang  memberikan pengaruh yang cukup besar pada karakteristik grease. Thickener sering disebut sebagai spons yang mengikat pelumas (base oil ditambah aditif).




Kebanyakan grease yang diproduksi saat ini menggunakan base oil type minyak mineral sebagai komponen dasar. Grease berbasis minyak mineral ini biasanya memberikan kinerja yang cukup memuaskan dalam aplikasi di industri. Dalam suhu ekstrim (sangat rendah atau sangat tinggi) biasanya grease dengan base oil minyak mineral tidak mampu bekerja maksimal, maka dibutuhkan grease yang menggunakan base oil synthetic yang akan memberikan stabilitas kinerja yang lebih baik.

Thickener / pengental

Thickener /pengental merupakan bahan yang dikombinasi dengan grease. Thickener akan menghasilkan struktur padat hingga setengah cair. Jenis utama dari thickener yang digunakan dalam grease saat ini adalah sabun / soap logam. 

Type soap antara lain lithium, aluminium, clay, polyurea, natrium dan kalsium. Akhir-akhir ini, type thickener dengan soap kompleks sangat diminati karena sifatnya lebih stabil dan kinerja yang lebih maksimal. Type thickener kompleks seperti Lithium Complex, Aluminum Complex, Calcium Sulfonate Complex, dll. Thickener complex dipilih karena drop point atau titik mulai memudarnya lebih tinggi dan kemampuan membawa beban yang sangat baik.

Grease kompleks yang dibuat dengan menggabungkan soap logam konvensional dengan kerekatan molekul yang lebih kompleks. Yang paling banyak digunakan grease kompleks adalah Lithium complex. Ini dibuat dengan kombinasi sabun lithium konvensional dan berat molekul asam organik rendah sebagai pengompleks.

Thickener non Soap juga mendapatkan popularitas dalam aplikasi khusus seperti lingkungan suhu tinggi. Bentonit dan silika aerogel adalah dua contoh thickener / pengental yang tidak meleleh pada suhu tinggi. Ada beberapa orang salahpaham mengenai hal ini. Walaupun pengental mungkin dapat menahan suhu tinggi, tapi base oil akan teroksidasi dengan cepat pada suhu tinggi, sehingga membutuhkan interval waktu lagi untuk pelumasan.
Pada tingkat kekentalan sebuah grease ditentukan dengan satuan NLGI


Aditif
Aditif dapat memainkan beberapa peran dalam pelumasan grease. Ini terutama untuk mencakup kinerja grease dalam  meningkatkan karakteristik grease yang diinginkan. Baik menambah atau menekan sifat material bawaan grease yang tidak diinginkan atau untuk menanamkan sifat baru. Aditif yang paling umum adalah anti oksidasi dan penahan karat/ inhibitor, tekanan yang ekstrim, anti aus, dan agen mengurangi gesekan-.
Selain aditif ini, ada bahan tambahan yang dikenal dengan solid lubricant seperti molibdenum disulfida (moly), Teflon, PFPE atau grafit dapat dikombinasikan dalam grease untuk mengurangi gesekan dan keausan tanpa reaksi kimia yang merugikan pada permukaan logam selama beban berat dan kecepatan lambat.

Selasa, 02 Februari 2016

Mengapa pelumas baru memiliki warna yang bervariasi


Ada pertanyaan dari salah satu teknisi "Kami melihat warna yang berbeda dalam pelumas yang kita dapatkan dari pemasok pelumas. Dan setiap produk punya warna yang sangat bervariasi. Kadang-kadang pelumas punya warna yang lebih bening, kadang biru, kadang juga kuning, atau berwarna keruh, gelap, dll. Apakah penyebab masalah warna ini?"

Untuk minyak mineral base oil group I, sedikit perubahan dalam warna atau agak gelap sering terjadi karena perbedaan stok konten material di dalam kandungan type group I . Kandungan warna dalam minyak mineral umumnya terkait dengan belerang atau kotoran aromatik. 

Semakin gelap base oil, artinya kandungan kotoran atau zat lain dalam base oil ini semakin banyak. Biasanya warna lebih gelap akan punya viskositas lebih tinggi / lebih kental. Namun teknologi yang baru terutama pelumas yang bahan bakunya import punya base oil yang lebih baik dan sangat jernih seperti air.


Aditif tertentu juga berkontribusi terhadap warna, terutama yang mengandung sulfur. Misalnya, deterjen seperti kalsium sulfonat secara substansial dapat menggelapkan pelumas yang sudah jadi. Jika pemasok pelumas Anda telah membuat perubahan formulasi, ini dapat menyebabkan perubahan warna yang sesuai. Kebanyakan pemasok pelumas bertanggung jawab mengungkapkan perubahan formulasi yang telah dirancang, dan sudah direncanakan pemberitahuan khusus kepada pelanggan mereka di muka.

Terlepas dari warna, dengan beberapa pengecualian, minyak baru harus jelas dan terang. Jika minyak Anda biasanya jelas dan terang, namun pengiriman baru menunjukkan perubahan tampilan minyak seperti berawan, ini umumnya merupakan penyebab pertanyaan oleh user.

 Alasan untuk ini dapat bervariasi, tetapi mereka pada daftar di bawah yang umum:
1. aditif larut (proses blending atau stabilitas penyimpanan masalah)
2. Kontaminasi air
3. Terkadang formulasi jenis pelumas di mana aditif atau minyak dasar bentrok / tidak kompatible
4. kotoran padat
5 Cloud point rendah (lilin kristalisasi) artinya pelumas tidak bisa pada suhu rendah

Jika ragu, Anda dapat ambil sampel minyak dan harus dianalisis yang bisa dilakukan di laboratorium.