Rabu, 03 Desember 2025

Daftar equivalen SAE dengan ISO dalam satuan interasional untuk pelumas.


Diagram di bawah ini merupakan indikasi viscositas minimum dan maximum dalam satuan centistokes untuk equivalent ISO-VG grades pada temperature 40oC. Dari data viscositas inilah dibuat tetapan standard baku sebuah pelumas. Salah satunya tetapan SAE pada oli mesin
Berikut daftar equivalent SAE dan ISO VG :


  • tC = 5/9(tF - 32)
  • tF = 9/5 tC + 32
  • 1 reyns (lb s/in2) = 6896.55 (Pa s)



Selasa, 02 Desember 2025

Memahami Viskositas yang cocok untuk Gear Oil

Memahami Viskositas Oli Gear: Penentu Hidup dan Matinya Mesin Anda

Dalam dunia pelumasan industri dan otomotif, seringkali kita mendengar istilah "viskositas". Namun, seberapa pentingkah properti ini sebenarnya? Jawabannya: Sangat penting. Jika Anda harus memilih satu saja karakteristik pelumas untuk diperhatikan, viskositas adalah rajanya.

Mengapa viskositas begitu krusial? Secara sederhana, viskositas adalah ukuran resistensi fluida terhadap aliran (kekentalan). Dalam konteks gearbox atau kotak gigi, viskositas menentukan seberapa tebal lapisan film pelumas yang terbentuk di antara gigi-gigi logam yang saling beradu. Lapisan film inilah yang mencegah kontak metal-to-metal. Tanpa ketebalan film yang tepat, kerusakan katastropik hanyalah masalah waktu.

Bahaya Salah Pilih: Terlalu Kental vs. Terlalu Encer

Banyak orang beranggapan bahwa "lebih kental lebih baik". Ini adalah mitos yang berbahaya. Memilih oli yang terlalu kental (viskositas tinggi) akan menyebabkan masalah serius:

  1. Panas Berlebih: Oli yang terlalu tebal menghasilkan gesekan internal fluida yang tinggi, meningkatkan suhu operasi.

  2. Konsumsi Energi: Mesin harus bekerja lebih keras untuk memutar gigi di dalam lumpur oli yang tebal, menyebabkan boros energi dan penurunan efisiensi.

  3. Aliran Buruk: Oli mungkin gagal mengalir cepat ke celah-celah sempit, menyebabkan komponen tertentu "kelaparan" pelumas.

Sebaliknya, jika viskositas terlalu rendah (terlalu encer), film pelumas tidak akan cukup kuat untuk menahan beban. Akibatnya, permukaan logam akan bersentuhan langsung, menyebabkan keausan dini (scuffing) dan kerusakan permukaan gigi yang permanen.

Tiga Faktor Penentu Viskositas

Lalu, bagaimana cara menentukan viskositas yang tepat? Artikel dari Machinery Lubrication menyoroti tiga variabel utama:

  1. Kecepatan (Speed): Ini adalah aturan praktis yang paling dasar. Kecepatan tinggi membutuhkan viskositas rendah (encer), sedangkan kecepatan rendah membutuhkan viskositas tinggi (kental). Pada putaran lambat, oli butuh "bodi" yang tebal untuk tetap melekat dan memisahkan logam.

  2. Beban (Load): Semakin berat beban yang ditanggung gear, semakin tinggi viskositas yang dibutuhkan untuk menahan tekanan tersebut agar film pelumas tidak pecah.

  3. Suhu (Temperature): Oli menipis saat panas dan mengental saat dingin. Anda harus memilih oli dengan Indeks Viskositas (VI) yang tepat agar oli tetap stabil pada suhu operasional mesin Anda.

Kesimpulan

Memilih oli gear bukan sekadar mengambil kaleng terdekat di rak bengkel. Ini adalah tentang menyeimbangkan kecepatan, beban, dan suhu untuk menciptakan ketebalan film yang optimal.

Selalu rujuk pada manual OEM (Original Equipment Manufacturer) Anda. Mengabaikan spesifikasi viskositas demi menghemat sedikit uang di awal seringkali berujung pada biaya perbaikan mesin yang jauh lebih mahal di kemudian hari. Ingat, viskositas yang tepat adalah asuransi terbaik bagi umur panjang mesin Anda.

Senin, 01 Desember 2025

Silicone Grease untuk pemakaian di industri



Penggunaan silicone grease dalam industri sudah menjadi bagian dalam manufaktur, perakitan / assembly dan perawatan / maintenance. Silicone grease memiliki karakter unik dari senyawa synthetic yaitu komponen polymer silicon dengan karbon dan oksigen. Bentuknya seperti gel atau agar-agar berwarna bening agak putih memiliki daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air, korosi, suhu extrim.

Karakter silicone grease mampu beradaptasi dengan hampir semua material, seperti karet, plastik, kayu, besi, tembaga, fiber, dll. Sifat karakter inilah yang membuat silicone grease dapat peranan yang berbeda dengan grease pada umumnya. Grease yang berbahan dasar minyak bumi dapat merusak part yang terbuat dari plastic & karet.     

Silicone Grease merupakan pelumas yang memiliki ketahanan pada suhu extrim. Jangkauan suhu operasional sampai 200 C. Silicone grease termasuk longlife lubricant atau pelumas dengan jangka pemakaian yang Panjang. Hal ini disebabkan bahan dasar minyak sintetis yang memiliki rantai molekul kompleks dan panjang, sehingga tidak mudah terurai namun tetap aman untuk lingkungan dan kesehatan.

Silicone grease juga memiliki ketahanan terhadap gas dan bahan kimia seperti : Nitric Acid 40%, Sulphuric Acid Concentrate, Glycol Solution 90%, Glycerol, Butane, Compressed Chlorine Gas, Liquid Amonia, Sulphur Dioxide

Silicone Grease memiliki sifat insulator dan tidak tembus terhadap listrik. Ketahanannya mampu mencapai 30KV/mm. Maka dari itu silicone grease banyak digunakan pada peralatan elektronik dan elektrikal tegangan menengah ke bawah.

Pemakaian pada industri power dan listrik biasa digunakan pada circuit breaker, panel, busbar, switch-breaker dan peralatan listrik lainnya. Selain melindungi dari air, uap & gas juga mampu menahan loncatan listrik / corona discharge dan mampu menahan induksi gelombang elektromagnetik yang membahayakan.

Silicone grease banyak digunakan dalam industri yang membutuhkan spesifikasi khusus yang tidak bisa dilayani dengan pelumas minyak bumi. Beberapa contoh produk yang memakai silicone grease antara lain :
  • Mesin cetak
  • Peralatan elektronik
  • Peralatan selam
  • Peralatan listrik tegangan menengah & sedang
  • Alat sensor
  • Peralatan di industri kimia
  • Peralatan kesehatan & foodgrade