Senin, 09 November 2015

Bagaimana mengurangi friksi antar permukaan


Jika kita dihadapkan sebuah aplikasi sangat dimungkinkan ada gesekan ( friction ). Dalam istilah awam, gesekan merupakan kekuatan suatu permukaan terhadap pergerakan (geser atau berguling ) permukaan lainnya. 

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa gesekan hanya terjadi ketika dua permukaan yang bergerak relatif, seperti ketika crankshaft berputar dalam bearing atau ketika ball-bearing bergulir sepanjang jalurnya.

Jika dilihat dengan pandangan mikroskopis, semua permukaan memiliki bentuk  bergerigi, kasar dan tidak rata, walaupun jika dilihat dengan mata langsung sepertinya halus dan mengkilap. Maka jika terjadi kontak satu permukaan satu dan lainnyadan bergesek pasti terjadi beberapa abrasi. Efek dari abrasi ini sangat bervariasi;  meningkatnya suhu, gram rontok ( serbuk ), terkelupas, dll.

Beberapa faktor mempengaruhi kondisi gesekan pada antarmuka antara dua permukaan bergerak relative, adalah sbb :
  • Permukaan akhir / Surface Finish - Nilai tingkat kekasaran dan titik kontak langsung pada permukaan yang bisa dihitung dengan angka koefisien gesekan ( friction coefficient ).
  • Temperature - suhu pada kondisi normal dan pada saat operasional dapat mempengaruhi gesekan. Hal ini sangat berpengaruh pada perlindungan antiwear atau aditif extreme-pressure yang dilakukan oleh pelumas hanya akan efektif dalam aplikasi pada suhu operational tertentu.
  • Beban Operasional - Gesekan yang terjadi sangat bervariasi tergantung beban. Jika sebuah beban melebihi kapasitas yang dirancang maka secara dramatis akan meningkatkan koefisien gesekan.
  • Kecepatan Relatif - Meningkatnya kecepatan melebihi dari rekomendasi aman yang ditentukan, maka secara dramatis akan meningkatkan gesekan.
  • Pergerakan Relatif antara Permukaan - Sliding gerak terhadap gerakan rolling dapat mempengaruhi koefisien gesekan.
  • Karakteristik Pelumas - Karakteristik ini adalah minyak dasar/ base oil, viskositas dan aditif yang dikombinasikan dengan formulasi tertentu. Film pelumas yang terbentuk, apakah bisa menahan beban atau tidak. Hal ini bergantung pada karakteristik pelumas.

Tantangannya adalah untuk mengurangi koefisien gesekan sebanyak mungkin dengan baik menghilangkan faktor-faktor yang mungkin memiliki efek buruk pada permukaan dalam gerakan relatif atau setidaknya mengendalikan faktor-faktor tersebut.

Secara umum, ada tiga cara untuk mengurangi gesekan:
  • Penggunaan bantalan permukaan atau lapisan yang jadikan lapisan untuk landasan, contohnya bahan yang memiliki koeffecient gesekan lebih rendah seperti  timbal atau tembaga.
  • Ganti gesekan geser dengan gesekan elemen bergulir ( rolling element ), seperti dengan penggunaan bantalan elemen bergulir.
  • Meningkatkan kualitas pelumasa, dari sisi base oil, viskositas, atau menggunakan aditif yang berbeda serta aditif yang telah ditingkatkan.
  • Anti Friction Coating – merupakan solusi yang bisa dilakukan agar koeffecient gesekan menjadi lebih baik. Pada dasarnya Anti Friction Coating memperbaiki permukaan, jika dilihat secara mikroskopik akan terlihat lebih halus.


Permukaan yang sudah diberikan Anti Friction Coating akan berfungsi juga sebagai pelumasan kering ( dry lubrication ). Anti Friction Coating merupakan alternative pelumasan pada aplikasi yang sulit atau tidak dilakukan pada pelumasan basah ( oli dan grease ). Misalnya pada aplikasi suhu extreme, lembab, uap kimia, pelumasan jangka panjang, kontak material non-metal, dll.

 Pada umumnya Anti Friction Coating bisa dipakai pada semua material, baik metal, plastic, karet, kayu, concrete, mika, kaca, dll.

Source : http://www.machinerylubrication.com/Read/29181/reduce-friction-surfaces

0 komentar:

Posting Komentar