Kamis, 01 November 2018

Perbedaan pelumas dengan aditif Anti Wear ( AW) dan Extreme Pressure ( EP)



Anda pernah tahu perbedaan antara aditif dalam pelumas :  anti-wear (AW) dan Extreme Pressure (EP)
Aditif dipilih berdasarkan kemampuannya untuk melakukan peran tertentu bersama minyak dasar ( base oil ) dalam aplikasi. Secara alami, aditif bisa meningkatkan sifat baru dalam pelumas, serta menekan dan mengurangi sifat yang tidak diinginkan dalam pelumas atau memberikan properti baru sepenuhnya ke base oil. Paket aditif yang dicampurkan biasanya mencapai 30 persen dari volume pelumas yang diformulasikan. Hal ini tergantung pada aplikasinya atau akan digunakan pada alat apa.
Kontrol terhadap tingkat aus dan gesekan karena tekanan adalah salah satu paket aditif yang paling sering digunakan dan umumnya dibuat dalam bentuk aditif anti-wear (AW) atau extreme-pressure (EP). 

Paket aditif ini membentuk molekul besar yang reaktif secara kimiawi. Kemudian cara bekerjanya melindungi permukaan logam dengan lapisan film campuran atau lapisan film bervariasi  sesuai permukaan logam. Karena pada dasarnya permukaan logam itu tidak rata jika dilihat secara mikroskopik ( diperbesar ).

Memang aditif anti-wear (AW) dan Extereme Pressure ( EP) sering dikelompokkan pada kategori yang sama. Ada perbedaan penting fungsi diantara dua paket aditif ini. Aditif anti-wear ( AW) digunakan untuk melindungi permukaan logam dari keausan dan melindungi hilangnya permukaan logam akibat lapisan film pelumas terkikis. Paket aditif AW ini dipicu cara kerjanya dengan suhu atau beban yang meningkat pada kontak permukaan antar logam. Aditif ini bekerja untuk membentuk lapisan  film pelindung agar bisa meminimalkan aus pada permukaan logam.

Cara kerja aditif ini secara kimia bereaksi dengan permukaan logam untuk melindungi permukaan dari keausan, asam korosif dan oksidasi dari base oil. Komposisi kimia dari aditif ini biasanya didasarkan dari senyawa seng dan fosfor, sering dalam bentuk zinc dialkyldithiophosphate (ZDDP). Aditif ini biasanya digunakan dalam minyak hidrolik, oli mesin, oli roda gigi, cairan transmisi otomatis, dan beberapa gemuk / grease.

Sedangkan Aditif Extreme Pressure ( EP )biasanya lebih kuat dan lebih agresif secara kimia daripada aditif anti-wear ( AW). Aditif EP dipergunakan dengan cara meredam pada permukaan logam yang aktif bergesekan. Paket aditif EP ini diaktifkan melalui dua cara yaitu tekanan beban tinggi yang terkait dengan temperature, dan satu lagi tekanan bebabn tinggi yang tidak terkait dengan temperature.

Aditif EP cara bekerjanya terkait dengan tekanan dan suhu termasuk elemen boron, klorin, fosfor dan sulfur, sementara aditif EP yang  bekerja dengan tekanan yang tidak terkait dengan suhu masuk ke dalam kategori sulfat. Ada juga beberapa lapisan film suspensi padat yang bertindak sebagai aditif EP. Ini umumnya datang dalam bentuk grafit atau molibdenum disulfida.
Jenis aditif ini paling sering dibuat dalam bentuk sulfur fosfor, yang digunakan dalam pelumas gear, tidak termasuk roda gigi cacing / worn grear.


Kesimpulannya, perbedaan utama untuk dicatat antara AW dan EP aditif akan mencakup bagaimana mereka diaktifkan dan jenis aplikasi di mana mereka digunakan. Sementara aditif anti-aus secara kimia bereaksi dengan permukaan untuk membentuk film kekuatan geser rendah, aditif tekanan ekstrim menyerap ke permukaan material. Selain itu, aditif anti-aus hampir selalu terbentuk dari peningkatan suhu yang diciptakan karena beban. 

Di sisi lain, aditif tekanan ekstrim sering dapat diaktifkan melalui proses yang tidak terkait dengan suhu. Paket anti wear juga jauh lebih umum di berbagai jenis aplikasi pelumas. Namun, Anda biasanya hanya akan menemukan aditif tekanan ekstrim pada pelumas transmisi dan gear oil /minyak gigi, khususnya pelumas gear non-warm. karena sifat agresifnya terhadap logam kuning