Berikut saya akan membagi info seputar bahan bakar solar atau High Speed Diesel ( HSD ) untuk industri yang dikeluarkan oleh Total Oil Indonesia.
1. Cetane Index = 48
Berdasarkan standard international yang dikeluarkan ASTM ( American Standard Testing and Material ). Untuk info lebih jelas tentang Cetane index bisa belajar dari teman saya & teman saya yang lain.
2. Density at 15C = 815 - 850 Kg/M3
Density atau berat jenis diukur pada suhu 15 C. Sengaja ditetapkan pada suhu 15 C, karena benda cair pada suhu yang berbeda akan mengalami volume dan berat yang berbeda.Contohnya air suhu 0 C dan air pada suhu 90 C mempunyai volume dan berat yang berbeda.
3. Viscosity at 40 C = 2,0 - 5,0 mm2/s
Viscosity atau tingkat kelajuan untuk menetes / tingkat kekentalan diukur pada suhu 40 C. Prinsipnya hampir sama dengan density, Benda cair semakin tinggi suhunya secara normal akan semakin encer / cair, sehingga semakin tinggi tingkat kelajuan untuk menetes.
4. Sulphur Content = max 0,35 %m/m atau 3500 ppm
Peraturan dari Kementerian ESDM memberlakukan peraturan untuk kandungan Sulfur dalam solar maksimal 0,35 %m/m atau 3500 ppm. Hal ini ada kaitannya dengan dampak lingkungan sekitar.
5. Flash Point = 60 C
Flash Point merupakan titik suhu terendah suatu cairan akan bisa terbakar. bisa dilihat perbedaan Flash Point, Fire Point,Auto ignition point pada wikipedia atau teman saya.
6. Pour Point = 18 C
Pour Point merupakan titik terendah suatu cairan masih bisa mengalir sebelum beku. Untuk lebih jelasnya bisa lihat di Wikipedia atau teman saya
7 Conradson Carbon Residue = max 0,1 %m/m atau 1000 ppm
Conradson Carbon Residue merupakan karbon sisa pembakaran. Dan yang diperbolehkan maksimal 2000 ppm
8 Water Content = max 500 mg/Kg
Setiap bahan bakar pasti ada kandungan air walau sedikit sekali. Idealnya untuk solar antara 300 - 600 ppm, jika terlalu banyak akan menghambat proses pembakaran.
9. Oxidation Stability = max 25 gr/M3
Nilai stabilitas oksidasi merupakan tingkat penguapan pada bahan bakar pada suhu normal. Biasanya solar berkisar 20 - 30 gr/M3.
10. Corrosion Copper strip = class 1
Corrosion Copper strip merupakan standard nilai pengkikisan cairan yang diakibatkan korosi pada material metal. Kelas 1 merupakan kelas paling ringan dalam pengkikisan. Paling berat adalah kelas 4. Bisa dilihat pada referensi.
11. Ash Content = Max 0,01 %m/m atau 100 ppm
Ash Content atau kandungan abu sisa bakar, yang menyebabkan asap sisa pembakaran menjadi hitam. Kadar yang diperbolehkan pada solar maksimal 120 ppm.
12. Sediment Content = Max 0,01%m/m atau 100 ppm
Sediment Content atau kadungan endapan pada solar yang biasanya turun di permukaan paling dasar pada tank / bak penampungan. Kadar yang normal antara 50 - 150 ppm.
13. Neutralization, ada 2 komponen yaitu :
- Strong Acid Number : Angka bahan asam kuat, seharusnya dibakar bakar nilainya = 0
- Total Acid Number : Angka bahan asam ringan yang lain = Max 0,6 mgKOH/gr. kandungan maksimal Total Acid Number pada solar adalah = 1 mgKOH/gr.
14. Detillation : Recovery at 300C = 40% dari volume.
Nilai cair lagi pada uap pada proses refining minyak bumi.
15. Appearance = clear & bright
Tampilan / visual pada solar seharusnya bersih dan terang, tidak keruh dan gelap.
16. Colour = 3.0
Standard warna pada ASTM D 1500 semua jenis solar adalah 3.0 yaitu bersih dan terang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar