Semakin meningkatnya tertumbuhan sektor industri di Indonesia
memicu pula sektor pendukungnya berkembang. Salah satunya adalah sektor pelumas
yang ikut menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari industri.
Sepuluh tahun terakhir industri pelumas di Indonesia dibanjiri
oleh merk-merk pelumas baru, dari mulai brand Internasional hingga lokal. Hal
ini disebabkan karena bisnis sektor ini dirasakan sangat menjanjikan. Informasi
yang kami peroleh dari customer kami di lapangan dilaporkan banyak sekali
produk-produk pelumas baru yang ditawarkan. Satu hari bisa 5 hingga 10 Sales
pelumas yang datang maupun menelepon menawarkan pelumas.
Disatu sisi customer senang
karena merasa tidak perlu bersusah payah lagi mencari kebutuhan pelumas untuk
pabrik, tapi disisi lain mereka dibuat bingung karena banyaknya beredar
pelumas yang tidak jelas. Bayangkan saja jika semua supplier mengaku sebagai Distributor
resmi/Sole agent/Dealer resmi dari suatu brand tertentu. tapi dengan harga yang
berbeda-beda yang terpaut cukup jauh, dan parahnya mereka semua menjamin bahwa
produknya adalah asli.
Memang tuntutan SOP
Pembelian perusahaan besar adalah harus membeli di penjual resmi dan produk
yang dibeli haruslah ASLI (original product) yang bisa dibuktikan dengan COA ( Certificate of Analysis ). Untuk itu
kami akan memberikan sedikit pengetahuan bagi anda terutama Bagian
Pembelian agar tidak salah membeli oli/pelumas :
Membeli
di jalur yang benar.
Biasanya pelumas brand
Internasional membuat jaringan distribusi pemasarannya dengan bermitra dengan
perusahaan lokal. Agar jaringan terpelihara dan tidak overlap, jaringan ini
dibagi-bagi sesuai area pemasaran. Jadi misalnya untuk area satu propinsi mereka
memiliki 1 Distributor Resmi/Dealer Resmi. Dan tentunya harga pelumas tidak
akan terpaut jauh antar distributor beda propinsi.
Untuk memastikan bahwa
distributor yang menawarkan resmi atau tidak, bisa ditanyakan adanya Surat
Penunjukan dari Principal brand tersebut. Dan lihat apakah Surat tersebut masih
berlaku apa sudah kadaluwarsa? karena biasanya Principal mencantumkan batasan
berlakunya surat tersebut (biasanya 1 Tahun).
Jika masih belum yakin
dengan Surat Penunjukan Kedistributoran (karena biasanya hanya dikirim melalui
fax dan mungkin juga dipalsukan), Anda bisa mengeceknya langsung ke Principal
dengan cara menelepon atau melalui email. Misalnya untuk produk pelumas
Totao Oil Indonesia bisa ditanyakan ke Principalnya di Indonesia yakni PT. Total Oil Indonesia. Juga berlaku untuk brand-brand Internasional lainnya.
Jangan
tergiur harga yang murah
Saat
ini di Indonesia banyak beredar produk pelumas palsu, menurut info terbaru separuh oli yang beredar di Indonesia
adalah palsu. Modusnya bermacam-macam, antara lain:
Mengganti
kemasan (mengganti baju)
Modus ini yang paling aman
bagi “supplier oli palsu” dan paling minimal resiko kerusakan mesin di
Customer. Jadi caranya adalah memindahkan isi pelumas berharga lebih murah
(kualitas rendah) ke dalam kemasan pelumas berharga lebih mahal (kualitas
tinggi). Dengan cara inilah supplier oli palsu mendapat keuntungan dan hanya
mengeluarkan biaya “ganti baju” yang berkisar 200 ribu – 300 ribu per drumnya.
Biasanya mereka men-setting
harga penawaran awal mendekati harga oli asli-nya, ketika negosiasi dengan
Bagian Purchasing mereka dengan mudah bisa menurunkan harga cukup jauh dari
harga penawaran, bahkan hingga 30% dari harga awal, suatu hal yang tidak
masuk akal. Karena seperti oli Pertamina saja hanya memberikan range margin
nett untuk Dealernya di kisaran 20% dari harga Price List yang mereka
terbitkan.
Kemudian mengapa dianggap
minimal resiko kerusakan pada mesin? Ya karena oli yang diganti kemasannya itu
adalah oli yang satu type/equivalent. Misalnya oli mesin brand A (kualitas
rendah) akan menggantikan oli mesin brand B (kualitas bagus) sehingga ketika
dipakai di mesin tidak akan berdampak jangka pendek, tapi untuk jangka panjang
tetap bisa mengakibatkan kerusakan atau mengurangi usia part mesin.
Menggunakan
Pelumas Daur Ulang
Beberapa Supplier juga
menjual oli kualitas rendah yang berasal dari oli limbah yang diproses lagi
dengan standar produksi yang minim. Jika biasanya brand-brand besar seperti BP,
Castrol, Total Oil, Gulf Oil, Pertamina, dalam produksinya memakai base oil
baru hasil pertambangan minyak bumi, maka brand-brand yang tidak jelas akan
menggunakan base oil dari hasil limbah yang dikumpulkan. Biasanya kategori
standar industrinya adalah home industri. Mereka juga biasa menerima pesanan
oli apa saja.
Pelumas
KW1, KW2, KW3 dan KWSuper
Beredar pula di pasaran
oli/pelumas dengan istilah KW1, KW2, KW3 dan KWSuper. Seperti barang-barang
yang biasa dipalsukan lainnya, di dunia pelumas juga ada pelumas dengan istilah
tersebut. Seperti untuk barang-barang lain, Pelumas KW1 akan lebih bagus
daripada Pelumas KW2, Pelumas KW2 lebih bagus daripada Pelumas KW3 dan paling
bagus Pelumas KW Super.
Dikatakan bagus jika
berdasarkan uji laboratorium, range penyimpangan hasil uji tidak terlalu jauh
dengan oli asli-nya (sama/mirip). Kemudian jumlah parameter yang masih masuk
range juga banyak. Misalkan Pelumas KW1 pasti akan memiliki lebih banyak nilai
parameter yang sama/mirip dengan oli asli-nya, jika dibanding Pelumas KW2.
Biasanya parameter yang di
uji adalah tes berat jenis (Specific Gravity); viskositas (Kinematic
Viscosity); kadar air (Water Content); TBN (Total Base Number); titik nyala
(Flash Point); titik tuang (Pour Point), dsb. Pemalsuan ini berlaku untuk semua
jenis merk pelumas.
Jadi jangan tergiur dengan
harga Pelumas yang murah, karena berapapun anda tawar atau minta discount, bisa
mereka sediakan. Karena mereka tinggal menyesuaikan saja Pelumas KW berapa yang
harganya masuk dengan permintaan anda.
Kami sebagai Distributor
Resmi Pelumas dari Total Oil Indonesia hanya menyediakan oli/pelumas
industri ASLI (original) yang terjamin mutu dan kualitasnya sesuai spesifikasi
produk. Dengan pengalaman di bisnis ini, kami menjamin kepuasan anda sebagai pelanggan
pengguna oli/pelumas untuk sektor industri.
source : http://oliindustri.wordpress.com/