Kamis, 21 Januari 2016

Kriteria memilih oli hidrolik yang baik


Kali ini kita akan membahas tentang oli hidrolik. Fungsi utama oli hidrolik yang digunakan adalah sebagai berikut  :
  • Transmit power / menyalurkan daya  - ini adalah fungsi utama oli hidrolik. Hal ini sangat penting bahwa oli hidrolik mentransfer daya secara efisien dan ekonomis. Banyak fungsi lainnya terkait dengan fungsi ini.
  • Pelumasan pada semua bagian yang bergerak - ini penting untuk mengurangi gesekan dan keausan. Pelumasan yang tepat dapat memperpanjang usia pakai peralatan, yang berdampak pada efesiensi biaya operasi dan pemeliharaan.
  • Berperan sebagai media transfer panas - ini sering fungsi diabaikan tapi penting. Jika panas yang dihasilkan dari aksi pemompaan tidak dapat langsung hilang, penumpukan panas yang berlebihan akan mengurangi system efisiensi, meningkatkan keausan, dan bahkan mungkin membuat kinerja sistem menurun drastis.
  • Berperan sebagai media penyegelan / seal - Ini adalah satu lagi fungsi sering diabaikan tapi penting. Oli hidrolik yang tepat membantu fungsi seal  dengan baik untuk mengurangi kebocoran. Dalam bertindak sebagai sealant, oli hidrolik membantu mengoptimalkan kekuatan penuh dan efisiensi dari sistem hidrolik, serta menjaga kotoran (dan zat asing lainnya) keluar atau masuk ke sistem.
  •  Menjaga sistem dalam keadaan baik - Oli hidrolik harus menjaga sistem dari karat, korosi dan  abrasi pada bagian yang bergerak di peralatan
Berikut ini kriteria yang perlu diperhatikan pada oli hidrolik

  • Viskositas yang tepat

Pemilihan viskositas yang tepat dapat mengacu pada kondisi yang seimbang. Hal ini disesuaikan dengan tingkat pelumasan dan system sealing, sehingga memberikan penyegelan yang baik pada aplikasi.
Tingkat viskositas yang tinggi dapat memberikan penyegelan yang baik dan pelumasan yang tepat, namun jangan sampai dapat menyebabkan penurunan tekanan yang signifikan, penurunan efisiensi sistem, atau konsumsi daya yang tinggi.
Viskositas adalah ukuran resistensi cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas, semakin besar pula perlawanan mengalirnya. Semakin rendah viskositas, semakin rendah resistensi / hambatan untuk mengalir.
Viskositas sebuah cairan atau pelumas dipengaruhi oleh suhu. Semakin naik suhu cairan itu, maka viskositas menurun. Sebaliknya, penurunan suhu cairan, viskositasnya meningkat.
Dengan dasar  itu sangat penting untuk memperhitungkan perubahan viskositas cairan hidrolik yang akan terjadi karena perubahan suhu oli hidrolik.
Produsen terkadang akan memberikan data viskositas oli pada beberapa suhu operasional. Maka teknisi aplikasi harus memperhatikan bagaimana kinerja optimal oli hidrolik tersebut pada suhu operasional aplikasi.
 Jika pada suhu operasional ternyata viskositasnya terlalu dapat menyebabkankebocoran pada sistem, peningkatan keausan, mengurangi pompa efisiensi, kurangnya kontrol positif, dan hilangnya tekanan. Namun jika pada suhu operasional, oli hidrolik memiliki viskositas terlalu tinggi akan menyebabkan system jadi berat, kinerja lamban, efisiensi pompa rendah, konsumsi energy yang boros dan peningkatan suhu operasi.

  • Tingkat pelumasan yang baik


Tingkat pelumasan adalah ukuran kemampuan cairan untuk membawa beban yang tinggi dengan tetap menjaga tingkat gesekan yang rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi pelumasan cairan, termasuk viskositasnya.
Secara umum, lebih tinggi viskositas sebuah pelumas, kemampuan beban dayanya juga lebih besar. Namun, banyak faktor lain mempengaruhi pelumas dalam kemampuannya membawa beban. Untuk alasan praktis ini, kita hanya akan mengacu pada faktor-faktor ini sebagai alat bantu pelumasan. Semakin baik tingkat pelumasan, kinerja sistem operasi dapat meningkat.
Sistem aplikasi hidrolik yang beroperasi pada tekanan tinggi, misalnya lebih besar dari beberapa ratus PSI (pound per square inch) membutuhkan penggabungan additive oli yang efektif pada anti aus dan anti pressure untuk menjaga ketahanan gesekan dan kinerja yang optimal.

  • Viskositas indeks yang tinggi

Viskositas ideks merupakan ukuran tingkat perubahan viskositas sebuah pelumas sebagai dampak dari perubahan suhu terjadi. Semakin tinggi viskositas indeks, maka semakin baik dalam konsistensi viskositasnya sehingga tidak mengalami perubahan viskositas yang drastis saat perubahan suhu yang ekstrim. Viscosity Index menjadi faktor penting dalam kinerja cairan hidrolik ketika ada fluktuasi suhu dalam pelumas.

  • Kompatibel dengan sistem

Kompatibilitas dari pelumas hidrolik dengan komponen sistem sangat penting. Pelumas hidrolik dapat bereaksi terhadap material konstruksi aplikasi dan harus kompatibel dengan system seal. Karena beberapa material seal tidak kompatibel dengan type pelumas.

  • Stabil / non-degrading

Pelumas hidrolik harus tahan dan stabil terhadap panas dan gesekan, sehingga tidak mudah menurun kualitasnya dari oksidasi dan bakteri. Hal ini juga harus non-reaktif dengan semua komponen sistem.
  • Tidak beracun / aman untuk lingkungan dan kesehatan

 Hal ini sangat penting untuk oli hidrolik yang digunakan dalam aplikasi food grade. Pada Material Safety Data Sheets dapat menggambarkan bahan komponennya berbahaya atau tidak.
  • Tingkat kompresi yang rendah

Secara umum, tingkat kompresi pelumas yang digunakan untuk tujuan hidrolik tidak signifikan pada tekanan sampai 3000 PSI. Tingkat kompresi yang tinggi bisa berdampak efisiensi yang rendah dan karakteristik meningkatkan viskositas.
  • Foam / Busa Rendah

Sifat berbusa rendah sangat penting untuk operasi yang efisien. Masalah busa sangat berdampak serius pada pengkikisan daya pompa dan pemborosan energi.
  • Kebersihan / ada bahan asing

Kebersihan sangat penting dalam banyak tekanan tinggi pada sistem hidrolik modern saat ini. Produsen peralatan jarang menentukan properti ini. Semakin rapat dan semakin besar presisi peralatan, kebersihan sebuah pelumas hidrolik menjadi  lebih penting. Bahkan terkadang dirancang sebuah sistem filtrasi oli yang bekerja optimal untuk operasi presisi tinggi.
  •  Rendah pada berat jenis / gravity

 Semakin tinggi berat jenis pelumas, semakin tinggi pula energy untuk menggerakkannya, maka tingkat efesiensi operasional secara keseluruhan menjadi buruk.
  • Kemampuan transfer panas yang tinggi

Ha ini penting untuk membantu dalam penghilangkan panas yang dihasilkan dalam pemompaan normal dan penggunaan oli hidrolik dalam aplikasi.
  • Tekanan uap yang rendah / Low vapor pressure

Hal ini penting untuk mencegah tingkat pemanasan dan aus yang tinggi dari pompa hidrolik. Tekanan uap yang tinggi dari beberapa oli hidrolik yang berbasis air mengakibatkan masalah kenaikkan suhu yang  sangat signifikan.
  •  Tidak mudah terbakar (flash point tinggi)

Hal ini sering menjadi properti penting dari sebuah oli hidrolik. Beberapa aplikasi memerlukan oli hidrolik tahan panas yang dirancang khusus. Mudah terbakar biasanya diukur dengan flash point dan fire point.
  •  Rendah titik tuang / pour point

Hal ini mungkin tidak terlalu penting untuk iklim di Indonesia, namun sangat berdampak pada Negara dengan suhu dingin.
  • Tingkat demulsibility yang baik

Demulsibility merupakan ukuran kemampuan minyak untuk melawan emulsi dengan air. Dampak dari emulsi dengan air adalah minyak berubah warna menjadi putih seperti susu, maka kualitasnya rusak. Di kebanyakan sistem, diharapkan bahwa oli hidrolik tahan terhadap emulsifikasi dan memungkinkan untuk pemisahan dan penghapusan air.
  • Non-korosif dan penghambat karat / inhibitor

 Beberapa jenis minyak mengandung bahan reaktif yang menghitamkan dan mendegradasi komponen sistem hidrolik tertentu. Ini umumnya tidak diinginkan. Semua minyak hidrolik harus mengandung inhibitor karat yang efektif.



0 komentar:

Posting Komentar