Rabu, 02 Desember 2015

Sedikit mengulas tentang viskositas pelumas


Seperti yang kita semua tahu bahwa viskositas adalah properti fisik yang paling penting pada pelumas. Pada dasarnya tingkat viskositas merupakan daya mengalirnya sebuah cairan. Salah satu yang mempengaruhi tingkat viskositas adalah temperatur cairan. Maka viskositas pada sebuah pelumas diukur pada ketetapan suhu 40 C dan 100 C.

 Viskositas merupakan ukuran resistensi minyak untuk mengalir, atau lebih sederhana, seberapa tebal lapisan film minyak akan terbentuk. Tingkat viskositas minyak yang sangat penting dalam menciptakan film minyak (wedge hidrodinamik) yang dapat melindungi gesekan antara permukaan.

Viskositas mempengaruhi timbulnya panas saat terjadi gesekan yang dihasilkan dalam semua peralatan.  Tingkat viskositas mengatur efek pengisian dan tingkat konsumsi minyak. Viskositas juga menentukan kemudahan di mana mesin dapat dimulai atau dioperasikan pada kondisi temperatur yang berbeda-beda, terutama pada kondisi aplikasi masih dingin. Tingkat viskositas juga dipengaruhi oleh kontaminan dalam minyak, tekanan sangat tinggi, panas yang ekstrim, penguapan dan kekuatan geser.

Air murni yang mengalir memiliki viskositas 1 Centistoke. Apabila sebuah pelumas dengan viskositas 200 centistokes akan 200 kali lebih kental sebagai air murni. Sebagai perbandingan, mempertimbangkan bahwa madu memiliki viskositas sekitar 10.000 centistokes pada suhu kamar.

Berikut ini tes yang direkomendasikan untuk sebuah pelumas sesuai dengan standard dari ASTM ( American Society for Testing Materials )
·         viskositas (ASTM D445),
·         jumlah asam (ASTM D664 atau ASTM D974),
·         elemen aditif (ASTM D5185),
·         oksidasi (ASTM E2412 FTIR),
·         nitrasi (ASTM E2412 FTIR),
·         penampilan cairan (ASTM D4176),
·         tingkat kelembaban (ASTM E2412 FTIR),
·         jumlah partikel (ISO 4406: 99),

·         unsur kontaminan (ASTM D5185).


0 komentar:

Posting Komentar