Pada tulisan ini kami akan membahas tentang pemilihan grease
secara umum yang digunakan berdasarkan suhu operasional sebauh aplikasi. Begitu
banyak pilihan grease di pasaran kadang membuat beberapa orang bingung untuk
memilih yang lebih cocok, baik secara harga maupun kualitas.
Untuk type grease multipurpose berbahan thickener Calcium
memiliki interval suhu yang dijangkau hingga 90° C. Grease ini biasa digunakan untuk
pelumasan pada chasis.
Ada lagi type grease multipurpose berbahan thickener Lithium.
Type ini memiliki interval suhu sekitar -30 ° C hingga + 120 ° C. Type inilah
yang paling banyak digunakan di industry, baik dari sisi jangkauan temperature maupun
dari sisi harga yang paling bersahabat dengan budget.
Salah satu masalah suhu pada aplikasi, yaitu pada sebuah
aplikasi yang bekerja dalam lingkungan dingin. Misalnya di industri makanan
beku atau di daerah eropa saat musim dingin. Pada kondisi ini harus dihindari
grease yang mengeras jika terkena suhu dingin. Solusi yang mungkin digunakan
yaitu type grease dengan thickener Lithium Complex yang dapat menjangkau pelumasan
yang baik pada suhu turun ke -50 ° C. Pada suhu yang lebih rendah, komponen baja
bisa menjadi lebih rapuh. Namun demikian ada grease tertentu, berdasarkan
thickener anorganik dan ester sintetis diklaim
mampu memberikan kinerja yang baik pada suhu turun ke -70 ° C. Produk-produk
ini biasanya ditemukan dalam aplikasi penerbangan.
Jika dilihat secara umum kinerja sebuah grease, pada saat peningkatan
suhu sebuah aplikasi dapat menurunkan usia
pakai grease. Aturan yang sering digunakan pada sebuah pelumasan adalah jika di
atas 70 ° C, maka usia pakai grease berkurang setengahnya dengan setiap meningkatan
suhu 15 °C. Oleh karena itu penting
untuk diperhatikan stabilitas thermal sebuah grease. Hal ini bisa dilihat dari
semua komponennya dari thickener / pengental, base oil / minyak dasar dan
aditif.
Kisaran suhu operasional antara 120 ° C dan 150 ° C pada
dasarnya dapat discover dengan grease type Polyurea atau type complex, seperti
Aluminum Complex, Calcium Sulphonat Complex, Lithium Complex. Type ini memiliki
base oil yang stabil dan aditif yang lebih baik. Struktur serat padat pada thickener complex melindungi
grease dari oksidasi pada penggunaan di suhu yang lebih tinggi.
Hal ini penting diperhatikan bahwa thickener / pengental dalam
struktur grease, bersamaan dengan peningkatan suhu dapat menurunkan viskositas
minyak dasar dan bisa meningkatkan tingkat pemisahan dalam ikatan struktur grease.
Masalah yang nyata terjadi pada suhu operasional antara 150
° C dan 200 ° C. Pada sebagian besar aditif sudah mulai terurai dan membentuk
produk degradasi reaktif yang akan mempercepat oksidasi grease. Produk grease
dengan bahan dasar minyak mineral jarang dapat mengatasi kondisi ini, walaupun
dalam i periode waktu yang sangat
singkat. Maka harus digunakan grease dari bahan minyak sintetis seperti PolyAlphaOlefines
(PAO ) atau ester sintetis.
Untuk pelumasan pada suhu di atas 200 ° C adalah sangat
sulit. Beberapa grease yang dikalim bisa digunakan pada suhu tinggi terkadang
hanya beroperasi baik untuk waktu yang sangat terbatas. Pilihan Grease yang berbahan dasar PTFE /
Teflon dan fluoropolyethers dapat digunakan dalam aplikasi khusus pada suhu
antara 200 ° C dan 280 ° C. Namun type ini memiliki harga yang sangat mahal dan
salah satu kelemahan yaitu dapat membentuk gas beracun pada suhu di atas 280 °
C. Maka perlu diperhatikan jangkauan suhu operasional aplikasinya.
Untuk penanganan di atas suhu 280° C bisa digunakan grease
type paste atau type anti seize yang dapat menjangkau sampai suhu 1100° C.
0 komentar:
Posting Komentar